FUNCTION
Ehh bertemu lagi nih guys, gimana kabarnya?? Semoga kita
senantiasa diberi kesahatan agar bisa melakukkan kegitan sehari-hari kita
dengan baik, aminn. Baik temen-temen pada kesempatan kali ini kita akan belajar
bareng tentang Function. Kita akan belajar bareng tentang apa itu function,
bagaimana bentuknya, dan kita akan belajar tentang soal-soal tentang function. Ok
let’s go …
·
Deskripsi Function
Dalam suatu pengaturan organisasi, biasanya
perlu dibentuk semacam bagian-bagian kerja atau divisi yang spesifik kerjanya.
Sebagai contoh misalkan dalam suatu organisasi ada divisi humas yang tugasnya
spesifik mengurusi masalah kehumasan, divisi HRD yang khusus menangani masalah
SDM dan pengembangannya, serta divisi-divisi yang lain.
Mengapa dalam pengaturan
organisasi perlu dibentuk divisi atau suborganisasi
yang lebih kecil dalam kinerjanya? Ya…
tujuannya adalah efisiensi kerja. Dalam hal
ini, seorang ketua atau manajer pastilah akan repot bila semua kegiatan harus
dibebankan kepadanya. Selain itu apabila dilihat dari efektifitas, jelas akan
efektif karena dengan dibentuknya suborganisasi maka seorang ketua organisasi
lebih mudah memberikan komando. Sebagai contoh misalkan ketika sang ketua butuh
informasi tentang kehumasan, maka dia tinggal menyuruh divisi humas untuk
bekerja dan memberikan informasi. Informasi tersebut nantinya akan digunakan
sang ketua untuk menentukan kebijakan organisasi dalam proses selanjutnya.
Nah.. mengadopsi hal
di atas, konsep pembentukan
suborganisasi ini juga bisa diterapkan
ke dalam suatu script atau program.
Dalam hal ini, sebuah program ibaratnya sebuah
organisasi besar. Sedangkan Anda (programmer) sebagai ketua organisasinya.
Dengan dibuatnya suatu subprogram yang memiliki tugas atau kerja yang spesifik
maka dapat membawa ke efisiensi dan efektifitas kerja dari program atau script
tersebut. Sekaligus, Anda pun akan lebih mudah dalam mengatur proses
programnya. Kesimpulannya, function adalah suatu subprogram yang bisa dipanggil/digunakan
secara berulang-ulang
Perhatikan contoh script berikut ini yang digunakan
untuk menghitung operasi
Dalam PHP sebenarnya terdapat perintah untuk
menghitung pangkat bilangan. Namun di sini
diasumsikan kita tidak
menggunakan perintah tersebut
melainkan harus membuat program sendiri.
Untuk menghitung n pangkat m, kita bisa menggunakan
program berikut ini
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= m; $i++)
{
$hasil = $hasil * n;
}
Konsep program di atas didasarkan pada ide nm
= n x n x n x … x n (sejumlah m kali perkalian)
Nah… bila program di atas kita terapkan ke dalam
kasus yang kita hadapi maka script atau program PHP akan menjadi seperti ini:
<?php
// menghitung 3 pangkat 4
$hasil_a = 1;
for ($i = 1; $i <= 4; $i++)
{
$hasil_a = $hasil_a * 3;
}
// menghitung 10 pangkat 3
$hasil_b = 1;
for ($i = 1; $i <= 3; $i++)
{
$hasil_b = $hasil_b * 10;
}
// menghitung 4 pangkat 5
$hasil_c = 1;
for ($i = 1; $i <= 5; $i++)
{
$hasil_c = $hasil_c * 4;
}
// hitung hasil terakhir
$hasil = $hasil_a * $hasil_b / $hasil_c;
echo $hasil;
?>
Wah… ternyata panjang juga ya. Bila kita
perhatikan bahwa dalam script di atas ada beberapa pekerjaan yang
dilakukan secara berulang-ulang yaitu ‘menghitung pangkat’. Nah…
mungkin untuk keperluan efisiensi dan efektifitas,
bagaimana seandainya kita buat ‘Divisi Perpangkatan‘ dalam program
yang tugasnya khusus menghitung pangkat bilangan ☺
Dengan kehadiran divisi tersebut, kita dapat dengan
cepat menghitung pangkat bilangan karena urusan
memangkatkan bilangan kita
serahkan ke divisi tersebut.
Dalam programming, divisi ini kita namakan function atau subprogram.
OK… sejenak kita tinggalkan
kasus di atas. Sekarang kita lanjutkan
dahulu tentang bagaimana membuat function.
Secara umum, bentuk function adalah seperti di bawah
ini
function nama_function(parameter)
{
..
..
return variabel;
}
Keterangan:
Setiap function pasti dan harus
memiliki nama function. Nama function ini nantinya akan dipanggil
oleh program utama bila akan digunakan. Parameter di sini sifatnya optional
(boleh ada, boleh tidak). Parameter ini ibaratnya input yang akan diolah oleh
function.
Sedangkan return
variabel merupakan perintah
untuk memberikan hasil setelah
dikerjakan oleh function. Dalam hal ini perintah return variabel ini juga
bersifat optional (boleh ada, boleh tidak).
Kapan return variabel ini digunakan? Dan kapan
tidak perlu digunakan? return variabel ini perlu digunakan bila hasil dari
pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program.
Sedangkan bila hasil dari function tidak akan digunakan oleh program, maka
tidak perlu diberikan perintah ini.
Contoh:
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3,
5);
?>
Script di atas menunjukkan
penggunaan function untuk menjumlahkan dua buah
bilangan. Apabila dikembangkan lagi untuk kasus menghitung (3 + 5) ditambah (7
+ 6), maka scriptnya dapat berbentuk seperti di bawah ini
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(3, 5) + jumlah(7, 6);
echo "Hasil penjumlahannya = ". $hasil;
?>
Atau
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(jumlah(3, 5), jumlah(7, 6));
echo "Hasil penjumlahannya = ". $jumlah;
?>
Sedangkan berikut ini
contoh function yang tidak perlu menggunakan
return. Script berikut ini hanya sekedar menampilkan suatu string melalui
sebuah function.
<?php
function tulis($x)
{
echo "Anda menampilkan
". $x . "<br>";
}
tulis("Hello World..");
tulis("Apa kabar?");
?>
Nah… kembali lagi ke kasus semula, yaitu mencari
hasil dari
Maka kita bisa
membuat script yang lebih sederhana
menggunakan function
daripada sebelumnya
<?php
function pangkat($m, $n)
{
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= $n; $i++)
{
$hasil =
$hasil * $m;
}
return $hasil;
}
$jwb = pangkat(3, 4) * pangkat(10, 3) / pangkat(4,
5);
echo "Hasilnya adalah : ".$jwb;
?>
Anda juga bisa membuat
beberapa function dalam file tersendiri, semacam daftar
cukup sering function. Selanjutnya setiap kali
butuh suatu function dalam daftar tersebut,
meng-include-kan saja nama file nya, lalu
panggil nama functionnya. Trik ini digunakan
oleh para programmer handal
dalam membuat aplikasi. Berikut
ini contohnya:
functions.php
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$hasil = $a + $b;
return $hasil;
}
function kurang($a, $b)
{
$hasil = $a - $b;
return $hasil;
}
function kali($a, $b)
{
$hasil = $a * $b;
return $hasil;
}
function bagi($a, $b)
{
$hasil = $a / $b;
return $hasil;
}
?>
jumlah.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." +
".$bil2. " = " . jumlah($bil1, $bil2) ;
?>
kurang.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." -
".$bil2. " = " . kurang($bil1, $bil2) ;
?>
kali.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." x
".$bil2. " = " . kali($bil1, $bil2) ;
?>
bagi.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." /
".$bil2. " = " . bagi($bil1, $bil2) ;
?>
Built in Functions dalam PHP
Sebuah function dapat kita create sendiri seperti
halnya di atas, namun dapat pula kita langsung gunakan karena sudah disediakan
oleh PHP. Function yang sudah disediakan oleh PHP ini selanjutnya disebut built
in functions.
Berikut ini beberapa built in functions yang sudah
ada dalam PHP berdasarkan kategori penggunaannya.
Mathematics Built in Functions
Untuk menghitung nilai mutlak atau absolute
Contoh:
<?php
$bil = -10;
echo abs($bil); // menghasilkan 10
?>
Untuk membulatkan ke atas suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.1;
echo ceil($bil); // menghasilkan 20
?>
Untuk membulatkan ke bawah suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.5;
echo floor($bil); // menghasilkan 19
?>
Mencari nilai terbesar dari suatu data bertipe
array
Contoh:
<?php
$data = array(19, 23, 11, 45);
$max = max($data);
echo "Nilai max = ".$max; //
menghasilkan 45
?>
Mencari nilai minimum dari suatu data bertipe array
Untuk menghasilkan bilangan bulat random antara x
s/d y.
Contoh:
<?php
$random = mt_rand(4, 10); // menghasilkan bilangan
random antara 4 s/d 10 echo $random;
?>
Digunakan untuk mencari hasil x pangkat y.
Contoh:
<?php
$hasil = pow(4, -5); // menghitung 4 pangkat -5
echo $hasil;
?>
Membulatkan bilangan real ke bawah bila desimal di
belakang komanya kurang dari 0.5, dan membulatkan ke
atas bila desimal di belakang komanya lebih
dengan 0.5. dari atau sama
Contoh:
<?php
echo round(10.23); // menghasilkan 10
echo round(10.6); // menghasilkan 11
echo round(-10.2); // menghasilkan -10
?>
Array Built in Functions
Berikut ini beberapa
function yang bisa digunakan untuk mengolah array
data berbentuk
Digunakan untuk mensorting
beberapa array terkait sekaligus. Bisa untuk mensorting
dalam sebuah array saja.
Sintaks dari penggunaan array_multisort() adalah
array_multisort(x, metode, a, b, c, …);
dengan ‘x’ adalah array yang digunakan sebagai
acuan dalam sorting, ‘metode’ adalah metode yang digunakan sorting (ascending
atau descending), dan a, b, c,… adalah array lain yang ikut disorting.
Contoh:
Script berikut ini akan mengurutkan data mahasiswa
(NIM dan NAMA) berdasarkan NIM dari 2 buah array yang bersesuaian secara
ascending.
<?php
$nim =
array("M0197002","M0197004","M0197001","M0197008","M0197003");
$nama =
array("Amir","Joko","Budi","Siti","Agus");
array_multisort($nim, SORT_ASC, $nama);
for ($i = 0; $i <= count($nim)-1; $i++)
{
echo $nim[$i]. " "
.$nama[$i]. "<br>";
}
?>
Keterangan:
Untuk sorting secara descending, gunakan parameter
SORT_DESC
Digunakan untuk mengambil salah satu elemen dari
array secara random
Contoh:
<?php
$bil = array(3, 1, 4, 5, 2, 6);
$ambilAcak = array_rand($bil);
echo $ambilAcak;
?>
Digunakan untuk membalik urutan data dalam array
Contoh:
<?php
$data =
array("mangga","jambu","jeruk","apel");
$balik = array_reverse($data);
foreach($balik as $index => $buah)
{
echo $buah.
"<br>"; // menampilkan apel, jeruk, jambu, mangga
}
?>
Digunakan untuk mencari nomor urut elemen tertentu
dalam array (dimulai dari 0)
Contoh:
Script berikut ini akan mencari nomor urut elemen
dari data ‘jambu’ dalam array buah
<?php
$data =
array("mangga","jambu","jeruk","apel");
$no = array_search("jambu", $data);
echo $no; // akan menampilkan 1 (nomor urut
elemen dalam array)
?>
Digunakan untuk menghitung jumlah elemen yang ada
dalam suatu array.
String Built in Functions
Digunakan untuk memecah suatu string ke dalam array
berdasarkan karakter tertentu.
Contoh:
<?php
$date = "20-01-2009";
$pecah = explode("-", $date);
// memecah string berdasarkan karater ‘-’
echo "Tanggal : ". $pecah[0]; //
menampilkan 20
echo "Bulan : ". $pecah[1]; //
menampilkan 01
echo "Tahun : ". $pecah[2]; //
menampilkan 2009
?>
Soal-soal tentang function
1. Di SMA tentu
Anda telah mengenal
rumus kombinasi C(m,
n) kan? C(m,
n) dirumuskan dengan
Simbol ! menunjukkan faktorial.Sebagai contoh, 5! = 5
x 4 x 3 x 2 x 1 = 120.
Nah.. buatlah script PHP untuk menghitung nilai C(m,
n) dengan m dan n nya suatu input, dimana m ≥ n.
Dalam hal ini
buatlah sebuah function
yang khusus untuk
menghitung nilai faktorial suatu
bilangan. Selanjutnya gunakanlah
function tersebut untuk menghitung C(m, n).
Script
<?php
function kombinasi
($s)
{
$h=1;
for
($i=1;
$i<=$s;
$i++)
{
$h=
$h*$i;
}
return
$h;
}
?>
<form
method= "POST"
action= "">
Masukan angka anda <input
type= "text"
name= "ang1"><br>
Masukan angka anda <input
type= "text"
name= "ang2"><br>
<input
type= "submit"
value= "PROSES">
<input
type= "reset"
value= "RESET">
</form>
<?php
$n= $_POST[ang1];
$t= $_POST[ang2];
$a= $n-$t;
$akhir= kombinasi
($n)/ (kombinasi($t)*
kombinasi($a));
echo "kombinasi
dari $n dan $t
adalah $akhir"
?>
Output program
2. Buatlah script untuk menghitung jumlah bilangan ganjil
antara 10 dan 123456. Gunakan function untuk
mengecek apakah suatu
bilangan termasuk bilangan ganjil atau tidak.
Script
<?php
function
ganjil ($r)
{
if ($r%2==1)
return 1;
else
return 0;
}
for
($a=10;
$a<=123456;
$a++)
{
$akhir= $akhir
+ ganjil ($a);
}
echo
"Jumlah bilangan ganjil adalah $akhir";
?>
Output program
3. Buatlah script untuk mencari selisih jumlah detik
dari dua waktu yang berbeda. Format input waktu harus dalam bentuk hh:mm:ss
Contoh:
Waktu 1 = 12:03:10 Waktu 2 = 13:03:20
Selisih kedua waktu adalah 3610 detik.
Petunjuk: Anda dapat gunakan function explode() untuk
memecah waktu ke dalam satuan jam, menit dan detik untuk perhitungan.
Script
<html>
<head>
<title>
function (Tugas3) </title>
</head>
<body>
<form
method= "POST"
action= "">
Masukan Waktu 1 <input
type= "text"
name= "jam1"><br>
Masukan Waktu 2 <input
type= "text"
name= "jam2"><br>
<input
type= "submit"
value= "PROSES">
<input
type= "reset"
value= "RESET">
</form>
<?php
function selisihjam
($waktu)
{
$pisah=
explode(":",
$waktu);
$sejam=
$pisah[0]*3600;
$semenit=
$pisah[1]*60;
$sedetik=
$pisah[2];
$semua=
$sejam+ $semenit+
$sedetik;
return
($semua);
}
$jam1= $_POST[jam1];
$jam2= $_POST[jam2];
$hasil= selisihjam($jam1)-
selisihjam($jam2);
echo "Selisih
waktu antara $jam1
dan $jam2 adalah $hasil
detik";
?>
</body>
</html>
Output program
4. Misalkan
dalam suatu kelas terdapat 5 orang
siswa dengan nama dan NIS sebagai berikut
NIS Nama Siswa
A001 Agus
A002 Budi
A003 Amir
A004 Acong
A005 Siti
Buatlah sebuah form
untuk memasukkan nilai ujian 1 dan
ujian 2 pelajaran Matematika kelima siswa tersebut. Selanjutnya
tampilkan data NIS, Nama Siswa dan Rata-rata Ujiannya, dan urutkan berdasarkan
Rata-rata Ujiannya mulai dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
Contoh Tampilan Form Input Nilai
Petunjuk
Data NIS dan Nama Siswa disimpan dalam array,
begitu pula dengan nilai rata- ratanya. Selanjutnya sort berdasarkan nilai
rata-rata (gunakan array_multisort()) lalu tampilkan.
Script
1.
<html>
<head>
<title>
FUNCTION (Tugas4) </title>
</head>
<body>
<?php
$jeneng = array
("Agus", "Budi",
"Amir", "Acong",
"Siti");
$nis= array
("A001", "A002",
"A003", "A004",
"A005");
echo "<table
border=1>";
echo "<tr>
<td> NIS </td>
<td> NAMA </td>
<td><center> NILAI
UJIAN 1 </center></td>
<td><center> NILAI
UJIAN 2 </center></td>
</tr>";
echo "<form
method= \"POST\"
action= \"hitung.php\">";
for ($a=0;
$a<count($jeneng);
$a++)
{
echo
"<tr>
<td> $nis[$a]
</td>
<td> <center> $jeneng[$a]
</center> </td>
<td> <input type= \"text\"
name= \"nilai[$a]\">
</td>
<td> <input type= \"text\"
name= \"biji[$a]\">
</td>
<tr>";
}
echo "</table>";
echo "<input
type= \"submit\"
value= \"PROSES\">";
echo "<input
type= \"reset\"
value= \"RESET\">";
?>
</body>
</html>
2.
<?php
function
tarata ($hit)
{
for ($i=0;
$i<count($hit);
$i++)
{
$hasil=
$hit[$i]+$hasil;
$b=$b+1;
}
return ($hasil/$b);
}
$jeneng
= array ("Agus",
"Budi", "Amir",
"Acong",
"Siti");
$nis=
array ("A001",
"A002", "A003",
"A004", "A005");
$hitung=
array ($_POST["nilai10"],
$_POST["nilai11"],
$_POST["nilai12"],
$_POST["nilai13"],$_POST["nilai14"]);
$hitung1=
array ($_POST["biji20"],
$_POST["biji21"],
$_POST["biji22"],
$_POST["biji23"],
$_POST["biji24"]);
$agus=
array ($_POST["nilai10"],$_POST["biji20"]
) ;
$budi=
array ($_POST["nilai11"],$_POST["biji21"]
) ;
$amir=
array ($_POST["nilai12"],$_POST["biji22"]
) ;
$acong=
array ($_POST["nilai13"],$_POST["biji23"]
) ;
$siti=
array ($_POST["nilai4"],$_POST["biji24"]
) ;
$tarata=
array (tarata($agus),
tarata($budi),
tarata ($amir),
tarata ($acong),
tarata ($siti));
echo
"<table border= 1>";
echo
"<tr>
<td> NIS </td>
<td> NAMA </td>
<td><center> NILAI
UJIAN 1 </center></td>
<td><center> NILAI
UJIAN 2 </center></td>
<td><center> RATA-RATA
</center></td>
</tr>";
array_multisort($tarata,
SORT_ASC, $jeneng, $nis,
$hitung, $hitung1);
for
($c=0;
$c<count($tarata);
$c++)
{
echo "<tr>
<td> $nis
[$c]</td>
<td> $jeneng
[$c] </td>
<td><center> $hitung
[$c] </center></td>
<td><center> $hitung1
[$c] </center></td>
<td> $tarata
[$c]</td>
</tr>";
}
echo
"</table>"
?>
Output program
5. Suatu perusahan X, terdapat 10 orang karyawan dengan NIK dan Nama Karyawannya sebagaimana tampak pada tabel berikut ini
Perhatikan kode NIK di atas. Digit ke 2 dan 3 menunjukkan posisi karyawan dalam perusahaan. ‘01’ berarti di bagian keuangan, ‘03’ di bagian HRD dan ‘04’ di bagian maintenance.
Buatlah script PHP untuk menampilkan gaji setiap karyawan dengan ketentuan sbb:
Jika karyawan di bagian keuangan, maka gaji pokoknya: Rp. 2.000.000,-. Di bagian HRD gaji pokoknya Rp. 1.900.000,- dan di maintenance gaji pokoknya Rp. 1.950.000,-.
Selain itu masih ditambah tunjangan sesuai masa kerjanya.
Jika masa kerja > 15 tahun maka tunjangannya Rp. 500.000,- Sedangkan jika masa kerja 10 s/d 15 tahun, tunjangannya Rp. 300.000,-. Dan jika masa kerjanya di bawah 10 tahun tunjangannya Rp. 100.000,-
Untuk format tampilan, gunakan tabel berikut ini
Catatan: Gunakan format angka gaji sesuai format Rp. XXX.XXX.XXX,-
Script
<?php
$nik=
array("K01001",
"K01002",
"K03001","K03002",
"K03003",
"K04001",
"K04002","K04003","K04004","K04005");
$nama=
array('A',
'B', 'C',
'D', 'E',
'F', 'G',
'H', 'I',
'J');
$masakerja=
array(20,
18, 12,
12, 10,
8, 11,
9, 7,
14);
for($i=0;
$i<count($nik);
$i++){
$ujinik[$i]=substr($nik[$i],
1,2);
}
function
gaji($z,$a){
if($z==01
&& $a<10)
$hasil=2000000
+ 100000;
else if
($z==03
&& $a<10)
$hasil=1000000+1900000;
else if
($z==04
&& $a<10)
$hasil=100000
+ 1950000;
else if($z==01
&& $a>=10
&& $a<=15)
$hasil= 300000
+ 2000000;
else if
($z==03
&& $a>=10
&& $a<=15)
$hasil= 300000
+ 1900000;
else if
($z==04
&& $a>=10
&& $a<=15)
$hasil= 300000
+ 1950000;
else if($z==01
&& $a>15)
$hasil= 2000000
+ 500000;
else if
($z==03
&& $a>15)
$hasil= 5000000+1900000;
else if
($z==04
&& $a>15)
{$hasil= 500000
+ 1950000;}
return $hasil;
}
for
($i=0;
$i<count($nama);
$i++){
$gajikaryawan[$i]=
gaji($ujinik[$i],
$masakerja[$i]);
}
echo
$ujinik[1];
echo
gaji($ujinik[1],$masakerja[1]);
echo
"<table border=1>";
echo
"<tr><td>NIK</td>
<td>NAMA</td>
<td>MASA KERJA </td>
<td>GAJI </td>
</tr>";
for($i=0;
$i<count($nik);
$i++)
{
echo "<td>$nik[$i]</td>
<td>$nama[$i]</td>
<td>$masakerja[$i]</td>
<td>$gajikaryawan[$i]
</td>
</tr>";
}
?>
Output program
Yak jadi seperti itu temen-temen penjelasan dan contoh soal tentang FUNCTION. Saya kira cukup belajar bareng untuk kali ini. Semoga apa yang kita pelajari kali ini bisa berguna untuk sekarang, besok dan kapanpun, amin. Jika ada saran, komentar, kritik, pertanyaan dan request bisa temen-temen tulis di kolom komentar. Oke guys sampai bertemu di pembahasan selanjutnya.
-byee
#SalamOrangBodo
NIS Nama Siswa
A001 Agus
A002 Budi
A003 Amir
A004 Acong
A005 Siti
Buatlah sebuah form untuk memasukkan nilai ujian 1 dan ujian 2 pelajaran Matematika kelima siswa tersebut. Selanjutnya tampilkan data NIS, Nama Siswa dan Rata-rata Ujiannya, dan urutkan berdasarkan Rata-rata Ujiannya mulai dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
Contoh Tampilan Form Input Nilai
Data NIS dan Nama Siswa disimpan dalam array, begitu pula dengan nilai rata- ratanya. Selanjutnya sort berdasarkan nilai rata-rata (gunakan array_multisort()) lalu tampilkan.
Script
<?php
$nik=
array("K01001",
"K01002",
"K03001","K03002",
"K03003",
"K04001",
"K04002","K04003","K04004","K04005");
$nama=
array('A',
'B', 'C',
'D', 'E',
'F', 'G',
'H', 'I',
'J');
$masakerja=
array(20,
18, 12,
12, 10,
8, 11,
9, 7,
14);
for($i=0;
$i<count($nik);
$i++){
$ujinik[$i]=substr($nik[$i],
1,2);
}
function
gaji($z,$a){
if($z==01
&& $a<10)
$hasil=2000000
+ 100000;
else if
($z==03
&& $a<10)
$hasil=1000000+1900000;
else if
($z==04
&& $a<10)
$hasil=100000
+ 1950000;
else if($z==01
&& $a>=10
&& $a<=15)
$hasil= 300000
+ 2000000;
else if
($z==03
&& $a>=10
&& $a<=15)
$hasil= 300000
+ 1900000;
else if
($z==04
&& $a>=10
&& $a<=15)
$hasil= 300000
+ 1950000;
else if($z==01
&& $a>15)
$hasil= 2000000
+ 500000;
else if
($z==03
&& $a>15)
$hasil= 5000000+1900000;
else if
($z==04
&& $a>15)
{$hasil= 500000
+ 1950000;}
return $hasil;
}
for
($i=0;
$i<count($nama);
$i++){
$gajikaryawan[$i]=
gaji($ujinik[$i],
$masakerja[$i]);
}
echo
$ujinik[1];
echo
gaji($ujinik[1],$masakerja[1]);
echo
"<table border=1>";
echo
"<tr><td>NIK</td>
<td>NAMA</td>
<td>MASA KERJA </td>
<td>GAJI </td>
</tr>";
for($i=0;
$i<count($nik);
$i++)
{
echo "<td>$nik[$i]</td>
<td>$nama[$i]</td>
<td>$masakerja[$i]</td>
<td>$gajikaryawan[$i]
</td>
</tr>";
}
?>
Output program
-byee
#SalamOrangBodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar